Sabtu, 02 Mei 2020

Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini


Indonesia merupakan Negara penduduk padat keempat di dunia dengan populasi saat ini 270 juta orang dan kepadatan populasi 149 per km persegi. Indonesia memiliki 11 kota dengan populasi lebih dari satu juta, serta ibukota negaranya, Jakarta, memiliki populasi 10,6 juta. Dengan kekayaan alam yang melimpah Indonesia mampu memenuhi kebutuhan namun disisi lain seperti pendidikan, Indonesia jauh dari kata maju. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Banyak yang memengaruhi pendidikan Indonesia yaitu permasalahan. Permasalahan pendidikan beragam mulai dari mahalnya biaya pendidikan, fasilitas pendidikan di sekolah kurang memadai, dana pendidikan yang kurang. Padahal pendidikan sangatlah penting bagi suatau bangsa yaitu sebagai fondasi dalam membangun suatu negara. Pendidikan di Finlandia dikenal sebagai system pendidikan terbaik di seluruh dunia. Perubahan pendidikan di Indonesia di era digital saat ini juga sudah diterapkan pada saat wabah covid-19 ini, namun penggunaan gawai haruslah diperhatikan orang dewasa agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Pendidikan Indonesia mulai berbenah mulai dari inovasi aplikasi pembelajaran online yang diciptakan oleh anak bangsa, UN yang diganti dari kertas lalu menggunakan system online, aplikasi baca buku online, pelatihan guru online dan masih banyak lagi
Namun banyak yang tak tahu betapa pentingnya suatu pendidikan, permsalahannya yaitu pada pelajar yang apatis terhadap pendidikan, itulah kenapa kita harus mempelajari pentingnya pendidikan karakter yang sekarang digalakkan untuk semua orang terutama pelajar dan mahasiswa. Oleh karena itu kita sebagai pelajar haruslah mengetahui pentingnya pendidikan. Tepat hari ini, Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020.







                                                                                    Oleh: Putu Meita Pridayanti (VIIIA)

SEJARAH HARI PENDIDIKAN NASIONAL DAN DIPERINGATI SETIAP TANGAL 2 MEI

Ki Hadjar Dewantara. FOTO/Wikicommon


Hari Pendidikan Nasional diperingati masyarakat Indonesia setiap tahunnya pada tanggal 2 Mei. Tanggal 2 Mei tersebut juga bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hajar Dewantara, pahlawan nasional yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. peringatan Hardiknas tersebut ditetapkan setelah adanya Surat Keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959 tertanggal 28 November 1959.

Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta, yang merupakan salah satu kerajaan pecahan Dinasti Mataram selain Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, dan Kadipaten Mangkunegaran.

Beliau menamatkan sekolah di ELS (Sekolah Dasar Belanda), lalu melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) meski tidak ia tamatkan akibat sakit yang dideritanya.

Di masa mudanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai aktivis sekaligus jurnalis pergerakan nasional yang pemberani.Ia menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.


Sementara itu, ia sempat bergabung dengan Boedi Oetomo (BO) di Batavia (Jakarta) pada 20 Mei 1908, kemudian keluar dan mendirikan Indische Partij (IP) bersama Cipto Mangunkusumo serta Ernest Douwes Dekker atau Tiga Serangkai pada 25 Desember 1912. Melalui tulisan-tulisannya lah, beliau menyampaikan kritik terkait pendidikan di Indonesia yang kala itu hanya boleh dinikmati oleh para keturunan Belanda dan orang kaya saja.


Dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa dalam Sejarah Indonesia Modern (1986) karya Abdurrachman Surjomihardjo, Tiga Serangkai diasingkan ke Belanda sejak 1913 karena tulisannya yang dianggap menghina pemerintah. Melalui Ki Hajar Dewantara, kata “Indonesia” dipakai di kancah internasional untuk pertama kalinya. Hal itu ia lakukan saat mendirikan kantor berita dengan nama Indonesische Persbureau di Den Haa

Di sisi lain, ia juga bergabung dengan Indische Vereeniging (IV) ketika di Belanda. Indische Vereeniging (IV) merupakan organisasi pelajar Indonesia di Belanda. Pada 6 September 1919, beliau dipulangkan ke tanah air.

"Kini, saya telah memperoleh kembali kebebasan saya tanpa suatu janji atau pernyataan apapun juga dari saya. Ini berarti kemenangan bagi saya,” tulis Ki Hajar Dewantara mengenai kepulangannya. Setelahnya, beliau mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa di Yogyakarta.


Beliau juga telah mengajarkan filososi yang terkenal di dunia pendidikan yakni “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” yang artinya “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”.


Setelah Indonesia merdeka, beliau diangkat menjadi menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia di kabinet pertama di bawah pemerintahan Ir. Soekarno.


Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957.Namun, dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa ini, tepatnya pada tanggal 28 April 1959, beliau wafat di Yogyakarta.

Atas perjuangan Ki hajar Dewantara ini, beliau mendapat julukan bapak pendidikan Indonesia. Selanjutnya, setiap tanggal 2 Mei yang merupakan hari lahir Ki Hajar Dewantara, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.












PENULIS: Rama