Sabtu, 15 Juni 2019

Puisi dan Cerpen, HUT ke-33 SPEDERBI

DIRGAHAYU SPEDERBI

Selama 33 tahun sekolah ini berdiri, banyak hal yang telah terjadi. Siswa, guru, pegawai saling silih berganti, tapi engkau tetap abadi. Secarik puisi dan cerpen untuk merayakan hari ulang tahunmu, bukti antusias siswa yang sedang menuntut ilmu di tempatmu.

Artikel ini dibuat secara terpisah sebagai penghargaan dari siswa yang telah menuliskan puisi dan cerpennya dan untuk menambah nuansa 33 tahun SPEDERBI.

~Puisi
Dirgahayu sekolahku.....
Oleh: Meita
Terimakasih atas jasa jasamu 
Yang telah membantu ku
Membantuku untuk menimba ilmu
Dirgahayu sekolahku
Taktersa waktu terus beganti
Takterasa dirimu telah tua
Beriring jalannya waktu kau menuntunku
     Disinilah semua terjadi
     Ada keluh kesah
     Tangis sesal
     Dan riu ria. semua warga sekolah
Sekali lagi kuucapkan 
DIRGAHAYU SEKOLAHKU


~Cerpen
Rahasia Ilahi Perayaan HUT Sekolahku Bersama Sang Wakil Keuta OSIS
Oleh : Tegar Dwipa Yana

Namaku adalah Cindy Angellia Elisabeth, aku adalah seorang siswa teladan di salah satu sekolah favorit di kota tempat asalku yaitu SMP N 2 Kediri. Aku sudah banyak memenangkan Olimpiade untuk mewakili sekolahku, jadi tidak heran jika aku dipilih sebagai ketua OSIS. Bukannya aku sombong, tapi semenjak aku menjadi menjadi ketua OSIS di sekoah ini, tentu saja SMP N 2 Kediri mengalami peningkatan kedisiplinan, karena aku bukan tipe cewek pada umumnya melainkan aku sedikit tegas dalam menjalankan tugas sebagai ketua OSIS. Bukankah kalian berfikir jika menjadi ketua OSIS itu menyenangkan? Tentu saja tidak. Ketua OSIS selalu bertanggung jawab atas segala kegiatan yang diadakan sekolanya, misalnya HUT sekolahku yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2019 mendatang. Jadi sebelum aku memutuskan acara seperti apa yang akan aku buat untuk merayakan HUT sekolahku, aku memutuskan untuk mengadakan rapat OSIS terlebih dahulu.
Aku menugaskan Tia selaku sekretasis OSIS untuk menyebarkan surat undangan rapat kepada seluruh pengurus OSIS. Setelah semua pengurus sudah hadir di ruang OSIS, aku pun memulai rapat tersebut. “Kalian tahu kan jika perayaan hari ulang tahun sekolah kita tinggal sebulan lagi? Jadi aku mengadakan rapat ini untuk menanyakan pendapat kalian mengenai perayaan di hari itu. Jika kalian memiliki ide untuk memeriahkannya, kemukakan saja di sini.” kataku memulai rapat tersebut. “Ahh.. aku tau, bagaimana jika kita adakan pesta malam saja? Nanti di sana kita juga adakan dansa berpasangan.” kata Kevin. Ahh.. aku lupa memperkenalkan bocah ini, dia adalah Kevin Hermawan selaku wakil ketua OSIS di sekolah kami. Aku juga heran kenapa dia terpilih menjadi wakil ketua OSIS, mungkin karena dia cukup terkenal di sekolah kami. Bahkan semua wanita di sekolahku mengidolakannya, tapi tidak denganku karena dia suka mencari masalah denganku, setiap rapat OSIS dia selalu memberikan ide yang luar biasa aneh.
“Nanti juga aku akan undang sexy dancer.” sambungnya kemudian. “Apa-apaan?!!” bentakku yang sontak membuat semua pengurus OSIS yang awalnya tertawa seketika terdiam dan tertunduk. Apa aku bilang semua pengurus OSIS? Tentu saja Kevin masih tertawa merasa bahwa hal itu sangat lucu baginya. Seperti biasa, aku hanya membiarkan dia tertawa lepas hingga perutnya sakit. Kemudian aku kembali memulai rapat tersebut, karena menunggu Kevin mengalami sakit perut saja sudah memakan waktu yang cukup lama. “Oke. Sekarang kembali serius!” bentakku karena sudah muak dengan tingkah Kevin yang selalu sukses membuatku naik darah. “Jadi kita akan mengadakan pesta malam Cin?” tanya Dani. Aku berfikir cukup lama dan akhirnya aku menyetujuinya karena semua pengurus OSIS juga menyetujuinya. “Pesta malam juga mengasyikkan, tidak terlalu buruk bukan? Dan, berapa uang kas yang kita punya sekarang?” tanyaku pada Dani selaku bendahara OSIS. “Kita punya sekitar 6 Juta di bank.” kata Dani sambil mengecek buku tabungannya.
Jumlah itu memang cukup untuk mengadakan pesta malam, tapi aku tidak ingin menghabiskannya untuk mengadakan satu event saja. “Aku akan rancang agar pesta malamnya terlihat sederhana namun sangat menyenangkan. Selain itu aku juga berencana mengadakan lomba dance dan olimpiade antarkelas. Aku rasa uangnya akan cukup untuk mempersiapkannya, kita juga harus mendirikan stand makanan selama acara berlangsung agar nantinya ada pemasukkan untuk uang kas kita.” kataku sambil membereskan buku catatan rapatku yang berserakan di meja. “Baiklah. Jika semua sudah setuju, aku tutup rapat hari ini. Ingat, kita harus bekerja dengan ekstra!” perintahku yang lebih mengarah pada sindiran yang kuarahkan  pada Kevin. “Iya iya bawel.” titah Kevin sambil beranjank pergi.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, aku cukup senang karena perayaan tahun ini sangat meriah namun sederhana. Uang kas kami juga masih tersisa cukup banyak, sekitar 4 Juta. Karena saat ini aku free dan dipastikan semua kegiatan sudah terkontrol dengan baik, jadi aku mampir ke stand OSIS untuk melayani pengunjung. Di tempat lain, aku melihat Kevin sedang mengobrol dengan temannya dan sesekali aku lihat mereka tertawa. Astaga, bocah itu! Di sini kami bekerja dengan sangat keras dan sekarang sudah kelelahan, tapi di sana dia malah bergosip ria. Aku hampiri dia dan aku tarik tangannya tanpa permisi, aku tidak ingin membuat keributan di hadapan temannya. Setelah menemukan tempat yang agak jauh dari keramaian, aku mulai membentak setengah memaki ke arah Kevin. Saat ini, kesabaranku sudah habis dengan bocah ini. Tapi seperti biasa dia hanya tersenyum dan tidak mencerna perkataanku, dan seperti biasa juga aku pasrah dan mengalah. Jadi aku tinggalkan saja dia di sana sendiri dengan senyum bodoh yang masih setia terbenam di wajahnya itu.
Setelah beberapa hari perayaan, akhirnya puncak acara pun tiba. Saatnya pesta malam sekaligus pengumuman juara dance dan olimpiade. Aku cukup terkejut tapi juga sangat senang saat melihat Kevin mulai bekerja dengan semangat malam itu. Apakah itu karena dia dipanggil oleh guru BK lagi? Atau apakah kemarin aku terlalu memarahinya? Ahh.. itu pasti karena keinginannya untuk membuat event pesta malam aku setujui, walaupun tidak ada sexy dancer-nya. Tapi tetap saja aku jadi merasa bersalah karena kemarin terlalu memarahinya, jadi aku memutuskan untuk meminta maaf padanya. “Vin, kemarin kan aku sempet marahin kamu nih. Aku minta maaf deh soal itu.” kataku yang berpura-pura tidak tulus, karena aku tahu kalau dia akan mengejekku jika aku meminta maaf padanya. “Iya nggak apa kok Cin. Bay the way, ini pertama kalinya kamu bilang maaf ke aku, biasanya kamu nggak peduli tuh.” kata Kevin sambil terus melanjutkan kerjaannya. Aku cukup terkejut, aku kira dia akan menertawai aku. “Eh.. ngapain bengong Cin? Itu kerjaan kita numpuk tuh.” lanjutnya sambil menuntuk antrian yang cukup panjang di stand OSIS. Tanpa berkata-kata lagi, aku langsung segera menuju kasir untuk melayani pembayaran pelanggan tersebut.
Akhirnya acara HUT SMP N 2 Kediri berjalan dengan lancar dan meriah, semua staf dan panitia mengucapkan terima kasih padaku karena telah melancarkan dan memeriahkan perayaan tersebut. Aku langsung terpikirkan tentang Kevin, jadi aku memutuskan untuk mencarinya. Setelah aku lihat dia sedang duduk-duduk sendiri di kantin, aku langsung menghampirinya. “Kamu di sini ya Vin. Dari tadi aku nyariin kamu tahu!” kataku yang langsung duduk di sebelahnya tanpa permisi. “Lah.. tumben-tumbennya kamu nyariin aku nih. Ada apa huh? Kangen ya? Atau jangan-jangan kamu juga udah mulai suka sama aku. Bwahaha..” katanya yang diiringi dengan tawanya yang menggelegar. “Ishh.. GR banget si jadi bocah. Aku nyariin kamu cuma mau ngucapin makasi karena sudah kerja keras dan memeriahkan kegiatan kemarin.” kataku sambil memakan jajan yang dibeli oleh Kevin.
“Santai aja kali Cin. Kan sudah kewajiban aku juga sebagai wakil ketua Osis.” jawab Kevin. “Ehh? Kamu sejak kapan sadar dengan tugasmu itu?” tanyaku heran. “Ya ampun Cin, kamu kemana aja selama ini? Aku kan emang bertanggung jawab orangnya.” kata Kevin sambil mendongakkan kepalanya. “Auu ahh.. terserah kamu aja. Biar sekali-kali kamu bahagia, bwahaha..” ejekku. Setelah itu kami duduk dan mengobrol bersama sesekali diiringi oleh tawa ria kami masing-masing. Semenjak itu Kevin menjadi lebih bertanggung jawab dari sebelumnya, bahkan dia sering mentraktirku jajan setelah rapat. Apa yang membuat dia berubah seperti itu? Entahlah aku juga penasaran dengan hal itu. Biarlah itu menjadi sebuah rahasia Illahi


Belum lihat artikel sebelumnya? Lihat dulu biar tahu ceritanya di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar