(Sebuah Biografi Mengenai Ibu Kepala Sekolah)
Dra. Ni Luh Putu Siptawati M.Pd adalah nama lengkap beliau. Perempuan kelahiran Tabanan, 18 September, 1968 ini adalah kepala sekolah baru SMPN 2 Kediri sejak awal Maret lalu. Beliau pertama kali mengawali pendidikan beliau di SD 1 Senganan lalu di SMPN 1 Penebel. Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, beliau melanjutkan pendidikannya di SMA 1 Tabanan, dan lulus pada tahun 1987. Di jenjang perguruan tinggi, IKIP Malang (Universitas Malang) menjadi pilihan beliau untuk meneruskan menimba ilmu. Di IKIP Malang, ibu kepala sekolah mengambil Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan jurusan Biologi. Pasca kelulusan beliau dari IKIP Malang, Ibu Sipta melanjutkan S2 di Universitas Pendidikan Ganesha, Buleleng, dengan program studi pendidikan dasar.
Perjalanan karier beliau pun tidak kalah menarik, sebelum meniti karier sebagai tenaga pendidik di Bali, beliau sudah terlebih dahulu menjadi pengajar di SMPN 1 Megamendung Bogor, dan pertamakali diangkat sebagai PNS pada tahun 1997. Ibu Sipta juga sempat menjadi guru di SMPN 2 Tabanan, dari tahun 2002-2017. Pengalamannya sebagai seorang kepala sekolah baru dimulai pada tahun 2017. Beliau pertama kali menjadi kepala sekolah saat ditempatkan di SMPN 3 Baturiti dari tahun 2017-2022. Setelah 5 tahun di Baturiti, barulah beliau lantas mendapatkan kesempatan untuk menjadi kepala sekolah di SMPN 2 Kediri.
Dalam rangka Hari Kartini, ibu kepala sekolah juga menyampaikan beberapa pandangan beliau mengenai Kartini dan beberapa hal mengenai wanita. Dalam pandangan beliau, Kartini adalah sososk perempuan pembuka jalan, untuk semua perempuan lain sehingga dapat mengambil peran yang lebih dalam masyarakat. Dengan kata lain, Kartini adalah "kunci" bagi kaum hawa untuk mendapatkan hak-haknya yang sudah seharusnya diperoleh dan dirasakan. Selain membahas sosok Kartini secara umum, beliau juga menyampaikan pendapatnya mengenai peran wanita dalam dunia pendidikan. Dalam wawancara bersama beliau, perempuan asal Br. Senganan, Ds. Senganan, Kec. Penebel ini pun menyatakan bahwa peran wanita dalam dunia pendidikan sangatlah penting dan fundamental. Tidak hanya dalam dunia pendidikan, namun dalam aspek lain pun para wanita juga memegang posisi yang harus diperhitungkan. Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak, seorang wanita memiliki andil yang sangat vital dalam perkembangan sang anak yang merupakan generasi, penerus, sehingga harus disiapkan dengan baik dan tepat. Sehingga, sebagai "sekolah" pertama bagi si anak, maka pendidikan bagi perempuan sangatlah penting. Perempuan sekiranya diharapkan dapat menjadi pribadi yang berpengetahuan, serta berwawasan luas.
Ibu Sipta pun melanjutkan harapan beliau terhadap siswa-siswi SMPN 2 Kediri. Sebelum itu beliau sempat menyampaikan, bahwa setiap siswi SPEDERBI memiliki kesempatan untuk menjadi "the next Kartini." Beliau optimis, para siswi SPEDERBI mampu menjadi wanita hebat dan berharap dapat menjadi generasi yang berkarakter, kompetitif, peduli lingkungan, serta memiliki kemauan untuk menjadi pelajar sepanjang hayat.
Demikianlah sedikit cerita yang disampaikan oleh ibu kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah wanita pertama di SMPN 2 Kediri, tentu kehadiran beliau sekiranya dapat menjadi inspirasi kepada para peserta didik di SMPN 2 Kediri, terutama para siswi. Seringkali beliau juga telah menyampaikan bahwa setiap perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk meriah impiannya, dan menjadi pribadi yang setara dengan laki-laki. Kesenangan beliau pada membaca dan menulis juga menjadi salah satu teladan bagi para perempuan SPEDERBI, bahwasanya perempuan diharapkan senantiasa menggali ilmu pengetahuan dan mengasah keterampilan yang dimilikinya, sehingga berkesempatan untuk mencapai cita-cita dan harapan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar